Jumat, 30 Maret 2012

Nilai Diri

Ada 3 kaleng coca-cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yg sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik mengangkut kaleng-kaleng coca-cola dan menuju ke tempat berbeda untuk pendistribusian.

Pemberhentian pertama adalah Supermarket lokal. Kaleng coca-cola pertama diturunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca-cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000,-.

Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut disimpan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500,-.

Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yg sangat mewah. Kaleng coca-cola ketiga diturunkan disana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau pun di dalam kulkas pajangan. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari tamu hotel. Ketika dikeluarkan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca-cola tersebut, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya kepada pelanggan. Harganya Rp. 60.000,-.

Pertanyaannya adalah: mengapa ketiga kaleng coca-cola tersebut memiliki harga yg berbeda padahal diproduksi oleh pabrik yg sama, diantar dengan truk yg sama, dan bahkan mereka memiliki rasa yg sama?
Lingkungan mencerminkan harga.


Apabila berada di lingkungan yg bisa mengeluarkan sisi terbaik dari dalam diri, maka akan menjadi cemerlang. Tapi bila berada di lingkungan yg mengkerdilkan diri, maka akan menjadi kerdil.
'Orang yg sama, bakat yg sama, kemampuan yg sama' + lingkungan yg berbeda = nilai yg berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar